Selasa, 15 Maret 2011

Jangan samakan Antibiotik dengan Permen


Pernahkah anda suatu hari menderita penyakit flu ringan atau influenza dan dengan inisatif sendiri membeli obat antibiotik di apotik atau toko obat? Kalau iya, saatnya anda meninggalkan kebiasaan tersebut. Di samping ketidaktahuan, masih dirasa mahalnya berobat ke dokter menjadi alasan pasien mengobati dirinya sendiri. Belum lagi aturan dan pengawasan terhadap apotik yang tidak serius oleh pemerintah mengakibatkan pasien bisa membeli langsung obatnya tanpa memakai resep.
Yang lebih memprihatinkan adalah dokter sendiri meresepkan obat antibiotik yang sebenarnya tidak memiliki indikasi klinis.

Pemberian antibiotik yang berlebihan dan tanpa ada indikasi pada akhirnya akan merugikan pasien sendiri dan petugas medis karena akan meningkatkan resitensi kuman. Tentu biaya kesehatan pun akan meningkat pula.
Meskipun perkembangan antibiotik sudah sedemikian sangat maju tapi terjadinya resistensi juga sudah begitu mengkhawatirkan sehingga hal tersebut tidak boleh dianggap remeh. Pemberian antibiotik secara sembarangan juga akan membunuh bakteri yang normalnya ada dan berperan menjaga keseimbangan dengan melawan berkembangnya bakteri jahat yang bisa menyerang tubuh setiap saat. Pada anak-anak pemberian antibiotik yang tidak sesuai indikasi akan mengurangi kekebalan tubuh anak melawan infeksi sehingga daya tahan tubuhnya akan lemah. Akibatnya anak akan gampang terserang penyakit meskipun pada dasarnya penyakit tersebut sebenarnya bisa dilawan sendiri oleh sistem kekebalan tubuh.
Perlu diketahui pula bahwa sifat antibakteri antara satu antibiotik dengan antibiotik lainnya berbeda. Ada antibiotik yang khusus mengobati penyakit ini dan ada antibiotik yang khusus mengobati penyakit itu. Makanya apabila penggunaannya salah selain penyakitnya tidak sembuh akan menimbulkan resistensi silang. Suatu saat penyakit menyerang antibiotiknya sudah tidak mempan lagi.
Berikut hal-hal yang mesti diperhatikan ketika menggunakan antibiotik:
1. Gunakan antibiotik hanya atas indikasi. Apabila penyakitnya penyebabnya bukan infeksi bakteri seperti flu biasa, demam atau batuk yang ringan dan baru terjadi. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
2. Apabila minum antibiotik, minumlah obat sampai benar-benar sembuh dan dengan dosis sesuai anjuran dokter. Minum antibiotik yang tidak tuntas akibat merasa sudah sembuh padahal masih ada bakteri yang hidup meningkatkan resistensi.
3. Tanyakan ke dokter kira-kira penyakit infeksi yang anda derita penyebabnya bakteri atau virus. Apabila penyebabnya virus dan dokter meresepkan antibiotik beranilah menolak. Meminta resep vitamin akan lebih bermanfaat bagi anda.
4. Gunakan antibiotik sesuai keperluannya saja (sesuai penyakitnya), apabila ternyata di rumah anda tersedia antibiotik sisa berobat ke dokter kemarin jangan digunakan lagi. Mungkin saja penyakit anda sekarang penyebabnya berbeda dengan yang dulu.

0 komentar: