Selasa, 26 April 2011

Asalnya Acara Big Brother

Big Brother
Beberapa minggu lalu saya menyaksikan iklan sebuah reality show yang diklaim terbesar, namanya Big Brother Indonesia. Secara konsep acara ini memang mirip dengan Penghuni Terakhir walaupun di Wikipedia Big Brother disebutkan kalau Penghuni Terakhirlah yang meniru BB. Iklannya sendiri cukup menarik Satu mata besar dan suara narator yang berat dengan moto Big Brother mengawasi anda, wah jadi masalah nih hehe biasanya kan orang Indonesia sangat sensitif dengan mata satu 
Terbukti dengan munculnya thread di Kaskus yang menghubungkan acara ini dengan Freemason, Yahudi, dll.
Benarkah? Postingan kali ini membahas kira-kira darimana ide reality show ini berasa.
Format Acara
Dari perspektif sosiologis dan demografis, format ini memungkinkan untuk menganalisis tentang bagaimana orang bereaksi ketika dipaksa terkurung dengan orang-orang yang berada di luar zona kenyamanan mereka, karena mereka mungkin memiliki pendapat atau cita-cita berbeda dari kontestan lain. Memang, format ini cocok untuk analisis seperti itu karena penonton diberikan kesempatan untuk melihat bagaimana orang bereaksi di luar melalui rekaman konstan tindakan mereka dan juga apa yang mereka rasakan di dalam melalui Kamar Pengakuan / Diary Room. Hasil dapat berkisar dari konfrontasi kekerasan atau kemarahan maupun hubungan yang tulus (sering termasuk selingan romantis), memberikan hiburan kepada masyarakat.
Rules
Big Brother
Selama acara semua aspek pemirsa selalu diawasi oleh sebuah kamera. Tidak heran lambangnya adalah sebuah mata (kalau benar-benar diperhatikan mata tersebut sebenarnya adalah lensa) satu, cukup wajar mengingat lensa kamera juga cuma satu. Kalau anda menghubungkannya dengan freemason ya hak anda :D
Asal Nama
Big Brother
Big Brother adalah karakter fiksi dalam novel George Orwell‘s Nineteen Eighty-Four. Dia adalah diktator misterius Oseania, sebuah negara sosialis totaliter di mana Partai berkuasa memegang kekuasaan total untuk kepentingan sendiri atas nama penduduk.
Dalam masyarakat yang Orwell jelaskan, setiap orang di bawah pengawasan lengkap oleh otoritas, terutama oleh telescreens. Orang-orang selalu diingatkan dengan ungkapan ini “Big Brother mengawasi Anda“, yang merupakan inti “kebenaran“ sistem propaganda di negara ini. Sejak publikasi Nineteen Eighty-Four, istilah “Big Brother“ telah memasuki leksikon sebagai sinonim untuk penyalahgunaan kekuasaan pemerintah, khususnya dalam hal kebebasan sipil.
Ya dari sini kita sudah tahu konsep acara ini dengan mengawasi semua peserta dengan kamera memang mirip dengan novel Orwell. Bahkan Orwell sendiri pernah menuntut CBS di pengadilan Chicago karena tuduhan pelanggaran paten, akhirnya CBS memilih berdamai dengan Orwell.

0 komentar: