Kamis, 03 Maret 2011

gorengan di pinggir jalan

1.Kualitas Bahan:
Saya tidak tahu bagaimana proses persiapan hingga pengolahannya. Misalnya, apakah bahan-bahan mentahnya berkualitas, apakah sayur yang dibuat untuk bala-bala/bakwan bukan sayur sortiran yang sebagian sudah rusak? Apakah tepung terigu yang digunakan diayak dulu atau tidak?
Sebab, kalau tidak diayak, biasanya ada ulat atau kutunya. Terus, sayur atau singkongnya dicuci dulu apa tidak sebelum dimasak? Apalagi kalau dia menyiapkan semuanya di gerobaknya, dengan persediaan air bersih terbatas, tentu dia mencuci secara asal-asalan atau tidak mencuci sama sekali.
2.Minyak Goreng:

Sudah jadi rahasia umum kalau tukang gorengan di pinggir jalan suka menggunakan minyak goreng bekas, biasanya dari rumah-rumah makan besar yang dikumpulkan oleh agen khusus di pasar.
Memang sih, ada yang pinter menjernihkan dahulu minyak bekas itu, misalnya dengan menaburkan tepung beras untuk mengikat endapan di minyak bekas. Tapi, tetap saja judulnya minyak bekas. Padahal, minyak goreng sebaiknya tidak digunakan sampai tiga kali, karena akan membentuk ikatan asam lemak jenuh dan lemak trans yang berbahaya buat jantung dan pembuluh darah.
3.Kebersihan:
Biasanya gorengan dijual di pinggir jalan yang ramai, atau tempat-tempat keramaian lainnya. Biasanya juga makanannya tidak ditempatkan dalam wadah tertutup. Kebayang dong debu dan asap kendaraan atau kotoran lainnya nempel di makanan berminyak tersebut.
4.Pembungkus (kantong):
Kalau kita beli gorengan, wadahnya hanya ada dua pilihan: kantong kertas dan kantong plastik. Kantong kertas yang biasa dipakai biasanya adalah kertas bekas fotokopian atau barang cetakan lainnya. Seperti kita tahu, tinta fotokopi atau tinta cetak mengandung logam berat yang berbahaya. Kalau ketemu minyak, bisa ikut masuk ke dalam tubuh kita. Sedangkan kalau pakai kantong kresek, pada umumnya adalah kantong kresek hitam atau berwarna lainnya yang terbuat dari plastik daur ulang. Ini sama bahayanya dengan kertas bekas.
5.Trik-trik berbahaya:
Beberapa hari lalu di tim Reportase MetroTV menginvestigasi trik berbahaya tukang gorengan: melarutkan –yup, melarutkan—kantong kresek ke dalam minyak panas. Tujuannya supaya makanan yang dibuatnya awet renyah! Jadi, kalau gorengan yang kita beli sampai berjam-jam masih crispy, kita malah patut curiga. Waaaah… ini sungguh keterlaluan! Jadi, kita makan gorengan berlabur plastik meskipun tidak kelihatan. Apa jadinya tubuh kita?

0 komentar: